KOMISI VII DUKUNG PEMBANGUNAN BANGKA BOTANICAL GARDEN
Pembangunan Bangka Botanical Garden (BBG) sebagai Program Rehabilitasi lahan bekas penambangan merupakan sebuah program yang positif yang sudah sepantasnya untuk selalu dikembangkan. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Rombongan Kunjungan Kerja Komisi VII ke Provinsi Bangka Belitung, Ahmad Farial saat mengunjungi langsung BBG, Bangka, Senin (11/04).
“Program seperti ini sangat positif dan sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan, tidak saja di areal bekas penambangan di daerah ini saja, tetapi areal bekas penambangan lainnya. Program BBG ini membuat ide baru kepada masyarakat luas sekaligus menyadarkan kepada masyarakat bahwa lahan bekas penambangan itu bisa dijadikan sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya sebagai lahan mati yang ditinggalkan begitu saja,” jelas Farial.
Farial menambahkan, tentunya jika lahan yang sudah mati dihidupkan kembali dan ditanami tanaman-tanaman yang produktif tentunya tidak akan ada yang menolak dan malah semakin banyak masyarakat yang mendukung gerakan-gerakan seperti ini.
Djohan Riduan Hasan, sebagai penggagas terbentuknya Bangka Botanical Garden menuturkan, awal mulanya dibentuk BBG ini adalah munculnya rasa prihatin terhadap lokasi bekas penambangan yang rusak, dan ditinggalkan begitu saja oleh penggunanya.
“Kita ingin membuat sebuah gerakan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan cara bagaimana merehabilitasi lahan-lahan yang sudah rusak akibat penambangan dapat dimanfaatkan kembali dan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat Bangka Belitung,”tegasnya.
Bangka Botanical Garden yang memiliki lahan seluas 300 hektar, dikembangkan sejak bulan Maret 2007, dan hingga kini baru 100 hektar yang dikembangkan untuk perkebunan buah naga, peternakan sapi, pembibitan sejumlah pepohonan lainnya.
Kedepan, Djohan menargetkan agar program seperti ini dapat meluas tidak saja Bangka Goes Green tetapi menjadi Indonesia Goes Green dan ia sangat berharap semua dapat mendukung targetnya tersebut. (ra)